Apakah saya akan mengalami 'masa transisi' saat beralih ke deodoran Cambia?

Saat orang beralih dari deodoran konvensional/antiperspirant (mengandung aluminium) ke deodoran alami (tidak mengandung aluminium), banyak dari mereka khawatir deodoran alami tidak akan bekerja untuk menangkal bau ketiak mereka.

Kekhawatiran/keraguan tersebut adalah hal yang wajar, setiap kita beralih ke sesuatu yang baru, pasti kita punya kekhawatiran ataupun keraguan tersendiri. Termasuk deodoran alami. Ragu atau khawatir terhadap deodoran alami timbul karena kita belum kenal/tau betul dengannya, apalagi disini masih banyak orang belum cukup familiar dengan deodoran alami.

Sebagian orang ragu dan khawatir beralih ke deodoran alami karena pernah membaca atau pernah mendengar orang lain yang baru saja beralih ke deodoran alami mengeluh seperti ini:

“aku udah beralih ke deodoran alami, minggu ke-1 deodorannya bekerja, tapi minggu ke-2 ketiak kok malah bau banget, dan keringat rasanya kayak banjir, akhirnya aku stop make deo alami deh”

“deo alaminya tidak bekerja, baru beberapa jam kok bau”

Keluhan pengguna yang baru beralih ke deodoran alami kebanyakan seperti itu, mereka mengeluhkan deodoran alami tidak bekerja untuk mereka, mereka berpikir bahawa deodoran alami justru membuat ketiak mereka jadi lebih buruk.

Tapi apakah memang seperti itu?

Deodoran alami tidak membuat ketiakmu jadi lebih buruk kok, banyak orang tidak menyadari dan belum mengetahui bahwa saat mengganti deodoran konvensional/antiperspirant yang mengandung alumunium dengan deo alami yang tidak mengandung alumunium, tubuh kita akan melewati ‘masa transisi’, pada prosesnya beberapa orang terkadang ketiaknya menjadi lebih bau dari biasanya atau ketiaknya lebih banyak berkeringat dari biasanya.

Lalu apakah ini hal buruk?

Apakah ini akan permanen?

Tentu saja tidak, itu bagian dari masa transisi. Jangan khawatir, itu hanya sementara. Fase ini biasanya berkisar antara 2 – 4 minggu. Tapi masa transisi setiap orang tentu tidaklah sama waktunya.

Ada kabar baik dimana banyak orang yang beralih ke deodoran alami tapi tidak mengalami ‘masa transisi’ ini, atau jika mengalaminya, masa transisinya hanya sebentar saja.

Berikut adalah timeline tentang ‘masa transisi’. Setiap tahap dapat berbeda untuk setiap orang, tergantung pada body chemistry yang kamu miliki.

Minggu Pertama

Pada minggu pertama, jika sebelumnya kamu memakai deodoran konvensional/antiperspirant (mengandung aluminium) secara regular & sudah dalam jangka waktu yang lama, lalu menggantinya dengan deodoran alami Cambia (tidak mengandung aluminium), biasanya tidak terlalu ada perbedaan pada kondisi ketiakmu. Ini terjadi karena residu dari deodoran konvensional/antiperspirant yaitu senyawa aluminium masih membentuk sumbatan seperti gel yang menyumbat kelenjar keringat di ketiakmu. Ini mencegah ketiakmu dari berkeringat.

Minggu Kedua

Di minggu kedua, ketika kamu benar-benar sudah berhenti memakai deodoran konvensional/antiperspirant dan menggantinya dengan deodoran alami Cambia, kelenjar keringat di ketiak biasanya sudah bersih dari residu/sumbatan senyawa alumunium. Ketika kamu menghilangkan sumbatannya, maka dititik ini ketiak akan terasa lebih banyak menghasilkan keringat. Biasanya ketiak juga menjadi lebih bau dari biasanya, ini disebabkan oleh tidak seimbangnya kultur bakteri yang ada diketiak akibat dihentikannya penggunaan deodoran konvensional/antiperspirant. Meski begitu tetap gunakan deodoran alamimu setiap hari.

Minggu Ketiga

Tenang, apa yang terjadi di minggu kedua hanya sementara, keringat berlebih akan berangsur normal dan masalah bau akan berkurang karena kulkur bakteri pada ketiak akan mulai kembali seimbang, serta jumlah bakteri penyebab bau akan menurun karena kamu tetap menggunakan deodoran alamimu.

Minggu Keempat

Selamat kini ketiakmu bebas dari aluminium dan bahan-bahan yang membahayakan tubuhmu!

Tubuhmu seharusnya sudah sepenuhnya menyesuaikan diri dengan deodoran alami Cambia. Kamu sekarang bisa terus menggunakan deodoran alami setiap hari untuk menetralisir bau ketiakmu.

Banyak orang yang telah sepenuhnya beralih ke deodoran alami menemukan bahwa ketiak mereka sama sekali tidak berbau dan bahkan lebih sedikit berkeringat dari pada saat mereka menggunakan deodoran konvensional/antiperspirant loh!

Apa ada hal yang bisa membantu pada ‘fase transisi’ untuk meminimalkan terjadinya keringat atau bau tidak biasa pada ketiak?

Tentu ada dong. Berikut sedikit tips untuk kamu agar ‘masa transisi’ mu menyenangkan:

Bersihkan tubuh & ketiakmu setiap mandi!

Ya, maksudnya bersihkan tubuh & khususnya ketiakmu lebih dari biasanya setiap kamu mandi, terutama saat pagi hari sebelum kamu memulai aktivitas. Bau ketiak maupun bau badan terjadi sebenarnya bukan karena kita berkeringat (berkeringat itu baik, sehat dan merupakan proses alami tubuh), tapi bakteri penyebab bau lah yang menyebabkan timbulnya bau pada tubuhmu. Kok bisa? Bisa dong, bakteri penyebab bau “memakan” keringatmu, yang akhirnya menghasilkan zat yang menyebabkan bau. Saat tubuhmu bersih, perkembangan bakteri penyebab bau bisa lebih terkontrol.

Minumlah banyak air putih

Selain menjadi komponen penting untuk metabolisme tubuh, air juga turut membantu menjaga suhu tubuh kita agar tetap normal. Saat suhu tubuh normal maka tubuh akan menghasilkan sedikit keringat.

Jangan pakai pakaian yang ketat

Pakaian yang ketat apalagi yang berbahan sintetis, akan lebih mudah membuat suhu tubuhmu naik, sehingga memicu tubuh menghasilkan keringat yang berlebih. Keringat yang terserap pada pakaianmu juga akan memicu perkembangan bakteri penyebab bau badan. Pakailah pakaian yang longgar dan berbahan alami seperti katun atau linen.

Tetap gunakan deodoran alami Cambia setiap hari

Deodoran alami Cambia akan menjaga ketiakmu agar tetap fresh, karena formulasi pada deodoran alami kami mengandung mineral alam yang mencegah perkembangan bakteri penyebab bau. Serta mengandung powder/tepung alami yang berfungsi mengontrol kelembaban pada ketiakmu.